Senin, 12 November 2012

Nabi Yusuf as

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, "Wahai ayam sungguh aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bm kulihat semuanya sujud kepadaku." (QS. 12/Yusuf: 4)

Yusuf teramat tampan, dan berbudi luhur. Selain itu ia da Benyamin adalah anak yatim, sehingga Nabi Ya`qub lebih menyayangi keduanya. Kasih sayang Nabi Ya`qub yang berlebihan membuat anak-anaknya yang lain iri hati. Akibatnya sepakatlah mereka membuang Yusuf ke telaga Jub yan menyerupai sumur.

Yusuf akhirnya ditemukan oleh Musafir yang singgah di sana dan diperjualbelikan di pasar budak Mesir. Lalu ia dibeli oleh seorang Raja Mesir saat itu dan dibawa pulang ke istana. Melihat tanda-tanda kemuliaan pada diri Yusuf, Raja berpesan kepada permaisurinya, Zulaiha, agar memperlakukannya sebagai keluarga sendiri meski ia dibeli di pasar budak.

Menginjak dewasa, Yusuf kian gagah dan tampan. Segala gerak-geriknya mempesona. Zulaiha, ibu angkatnya, terpikat padanya. Kasih sayangnya yang semula berupa kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya, berubah menjadi kasih sayang seorang wanita terhadap dambaan hatinya. Zulaiha pun selalu berusaha agar Yusuf bersedia melayani nafsu birahinya, namun tidak pernah berhasil.

Luapan keinginan Zulaiha mencumbu Yusuf yang tidak terpenuhi, membuatnya sangat tersiksa. Maka memohonlah Zulaiha kepada Raja agar memenjarakan Yusuf. Permintaannya dikabulkan, dan Yusuf pun tidak keberatan. Yusuf berkata, "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu-daya mereka, niscaya akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh." (QS. 12/Yusuf 33)

Suatu malam Raja bermimpi melihat 7 ekor sapi gemuk- gemuk, dimakan oleh 7 ekor sapi kurus-kurus serta melihat 7 batang gandum hijau dan 7 ekor batang gandum kering. Tidak seorang pun yang dapat menafsirkan makna mimpi tersebut, selain Yusuf.

Dia (Yusuf) berkata, "Agar kamu bercocok-tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa, kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya (disimpan), kecuali sedikit untuk kamu makan." (QS. 12/Yusuf: 47) Ayat ini mengemukakan isyarat untuk berhemat dan menyimpan yang baik untuk menghadapi masa sulit yang akan datang. "Kemudian sesudah itu akan datang tujuh (tahun) yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan." (QS. 12/Yusuf. 48) Maksudnya tujuh tahun masa amat sulit adalah kemarau panjang yang menghabiskan seluruh simpanan makanan yang ada, kecuali sedikit untuk bibit gandum.

Akhirnya Yusuf dibebaskan dari penjara. Kemudian dia diberi jabatan. Dia (raja) berkata, "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi di lingkungan kami dan dipercaya." Dia (Yusuf) berkata, "Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir) karena sesungguhnya aku orang yang pandai menjaga dan berpengetahuan." Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri ini (Mesir), untuk tinggal di mana saja yang diakehendaki." (QS. 12/Yusuf 54-56)

Nabi Yusuf as akhirnya dapat membawa Mesir mengatasi masa-masa sulit dengan baik. Bahkan penduduk dari negeri sekitarnya saat itu, termasuk saudara-saudaranya, juga meminta bantuan bahan pangan kepadanya. Dari situlah Nabi Yusuf as. oleh Allah SWT dipertemukan kembali dengan orang-tuanya dan saudaranya sekandung, Benyamin. Dan dia (Yusuf) berkata, "Wahai ayahku, inilah takwil mimpiku yang dulu itu. Dan Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sungguh Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskanku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dan saudara-saudaraku." (QS. Yl/Yusuf 100)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar