Senin, 12 November 2012

Nabi Ya`qub as.

Suatu hari tejadilah pertengkaran antara Ya`qub dan kakaknya, Al-Ish. Agar tidak berkelanjutan, atas anjuran istrinya, Nabi Ishaq mengizinkan Ya`qub pergi ke Laban, paman dari ibunya yang tinggal di Haran, Irak. Di sanalah akhirnya Ya`qub menetap.

Setelah dewasa Ya`qub ingin menikahi putri Laban tercantik, bernama Rahil. Namun ia terpaksa dikawinkan lebih dulu dengan putri Laban yang tertua bernama Laiah. Syariat ketika itu memang tidak melarang seorang lelaki menikahi dua wanita sekandung. Laiah dan Rahil, masing-masing memiliki seorang budak wanita pemberian orang-tuanya, yaitu Zulfa dan Balha. Kedua budak tersebut kemudian dihadiahkan kepada Ya`qub untuk dinikahi.

Dari keempat istrinya itu, Ya`qub dikaruniai 12 orang putra. Mereka adalah 1) Rubil, 2) Yahuda; 3) Syam`un; 4) Lawi; 5) Yusuf; 6) Benyamin; 7) Yasakho; 8) Zabulun; 9) Dana; 10) Naftali; 11) Kal; dan 12) Asyar.

Tentang Nabi Ya`qub as., Al-Qur`an menceritakan, "Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrohim, Ishaq, dan Ya`qub yang memiliki kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu (yang tinggi). Sungguh Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan) akhlak yang tinggi kepadanya, yaitu selalu mengingatkan (manusia) ke negeri akhirat(QS. 38/Shod: 45-46)

Adakah kamu menyaksikan ketika Ya`qub mendekati kematian berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang akan kamu sembah sepeninggalku? "Mereka menjawab,  "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek-moyangmu Ibrohim, Ismasil, dan Ishaq, (yakni) Tuhan Yang Esa dan kami hanya Islam (berserah diri) kepada-Nya."(QS.J Al-Baqoroh: 133)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar