Senin, 12 November 2012

Nabi Luth as

Nabi Luth menetap dikota Sodom, Yordania. Pada masa itu kota ini menjadi tempat maksiat. Perjudian, perzinahan, sampai kekejian yang belum pernah dilakukan anak-anak Adam sebelumnya, yakni liwath (homo seks) terjadi di sana. Nabi Luthlah yang ditugaskan menyadarkan mereka dari perbuatan menyesatkan itu. Dan (Kami telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini). Sungguh kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas." (QS. 7/Al-A`rof: 80-81)

Seperti orang-orang kafir umumnya, kaum Luth juga tidak mau tahu dengan ajaran Tuhan. Kian hari kekejian mereka kian menjadi, dan ditujukan kepada siapa saja. Orang-orang kafir dari kaum Nabi Luth termasuk istri beliau sendiri yang tidak beriman kepadanya dan sangat zalim, akhirnya disiksa Allah SWT dengan hujan batu sampai meninggal.

Sebelum menurunkan azab, Allah SWT mengutus beberapa malaikat bertamu ke rumah Nabi Luth as dengan menyamar sebagai lelaki yang tampan sebagaimana diceritakan dalam ayat- ayat berikut ini. Dan ketika utusan Kami (para malaikat) itu datang kepada Luth, dia merasa curiga dan dadanya merasa sempit karena (kedatangan)nya. Dia (luth) berkata, "Ini hari yang sangat sulit." (QS. 11 /Hud: 77)

Maksudnya Nabi Luth merasa susah atas kedatangan para utusan Allah yang menjelma menjadi pemuda yang rupawan, sebab kaum Luth sangat menyukai pemuda-pemuda yang rupawan untuk melakukan homoseksual. Dia merasa tidak sanggup melindungi mereka jika ada gangguan dari kaumnya.

Kaumnya segera mendatanginya. Dan dari dulu mereka selalu melakukan perbuatan keji. Luth berkata, "Wahai kaumku, inilah putri- putri (negeri)ku mereka lebih suci bagimu, maka janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu orang yang pandai?"

Mereka menjawab, "Sungguh engkau pasti tahu bahwa kami tidak memiliki keinginan (syahwat) terhadap putri-putrimu. Dan engkau tentu mengetahui apa yang (sebenarnya) kami kehendaki."

Dia (Luth) berkata, "Sekiranya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan). "

Mereka (para malaikat) berkata, Wahai Luth, sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu, mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah bersama keluargamu pada akhir malam dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu. Sungguh dia (juga) akan ditimpa (siksaan) yang menimpa mereka. Sungguh saat terjadinya siksaan bagi mereka itu pada waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?"

Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkan negeri kaum Luth, dan Kami hujani mereka bertubi -tubi dengan batu dari tanah yang terbakar yang diberi tanda oleh Tuhanmu. Dari siksaan itu tiada jauh dari orang yang zalim. (QS. 1 l/Hud: 77-83)

Nabi Luth as. beserta anak-anak dan para pengikutnya diselamatkan Allah SWT. "Kemudian kami selamatkan dia dan pengikutnya, kecuali istrinya. Dia (istrinya) termasuk orang-orang yang tertinggal. Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat dosa itu." (QS. 7/Al-A`rofi 83-84)

Nabi Ishaq as.

Ia putra Nabi Ibrohim dari istri pertama, Sarah. Nabi Ishaq menikah dengan wanita dari kota Haran, Rifqoh yang tidak lain cucu dari saudara kandung Nabi Ibrohim as. sendiri.. Mereka dikaruniai dua orang putra, Al-Ish dan Ya`kub. Selanjutnya Al- Qur`an tidak banyak menceritakan riwayatnya. Hanya dite­rangkan bahwa Ishaq seorang nabi. "Dan Kami menggem­birakannya (Ibrohim) dengan (kelahiran) Ishaq sebagai nabi yang termasuk orang-orang saleh." (QS. 37/Ash- Shoffat: 112)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar