Senin, 12 November 2012

Keramat Bag. II

Beberapa sahabat Rosulullah saw. juga ada yang dianugerahi keramat oleh Allah SWT. Di antara mereka adalah empat sahabat utama beliau: Abu Bakar ra., Umar ra., Utsman ra., dan Ali ra.

1.       Keramat yang dimiliki Abu Bakar Shiddiq ra. antara lain dapat mengetahui jika waktu kematiannya sudah dekat dan mengetahui jenis kelamin anaknya yang masih dalam kandungan.

Dikisahkan bahwa pada suatu panen kurma, Abu Bakar memperoleh 1.200 gantang. Ketika itu dia sedang sakit. Kepada Aisyah beliau menuturkan, "Aisyah, kutinggalkan 1.200 gantang Kurma buat warisan. Engkau memiliki dua orang saudara laki laki dan dua orang saudara perempuan. Bagi-bagilah peninggalanku itu sesuai ketentuan kitab Allah."

Pada saat itu Aisyah telah memiliki tiga saudara, dua orang laki-laki dan seorang perempuan bernama Asma, karenanya ia bertanya, "Siapa lagi seorang perempuan yang menjadi saudaraku itu?" Abu Bakar menjawab. "Yang masih dalam kandungan ibumu, sudah kulihat dia seorang wanita." Dai ucapan Abu Bakar itu terbukti benar.

Dalam peristiwa tersebut, menurut Imam Subki, terdapat dua keramat Abu Bakar. Pertama, dari kata-kata "sebagai harta warisan" ia memberitahukan kepada keluarganya, bahwa ia akan wafat dalam sakit itu. Kedua, ia memberitahukan bahwa anaknya yang akan lahir itu wanita, ini sebagai isyarat bagi Aisyah agar dalam membagi harta waris, ia mengetahui batas-batas haknya.

2.   Keramat yang dimiliki Umar bin Khoththob ra., di antaranya bisa bicara dengan mayat yang berada dalam kubur dan menghentikan gempa bumi.

Suatu hari Umar bin Khoththob ra. melintasi kuburan Baqi, Madinah. Setelah mengucapkan salam kepada ahli kubur, ia memberitahukan. "Menurut kabar, Istri-istri kamu sudah menikah lagi, rumah-rumah kamu sudah didiami, dan harta peninggalanmu sudah berserakan." Seketika terdengar jawaban dari dalam kubur. "Wahai Umar, apa yang sudah kami dulukan dari harta kami, sudah kami peroleh hasilnya, apa yang sudah kami belanjakan (maksudnya untuk jihad) sudah kami peroleh keuntungannya, dan apa-apa yang kami tinggalkan, kami merugi." (Riwayat Ibnu Abi Dunya).

Pada zaman pemerintahan Umar, menurut Imam Haromain, pernah terjadi gempa. Setelah memuji Allah SWT, Umar memukulkan cambuknya ke tanah seraya berkata: "Wahai Bumi, diam. Apakah aku tidak berlaku adil di atas permukaanmu?" Seketika gempa itu berhenti.

3.   Keramat yang dimiliki oleh Utsman bin Affan ra., antara lain, ia mengetahui apa yang telah dilakukan orang.

Suatu hari Utsman menerima seorang tamu lelaki. Ia katakan kepada tamunya. "Telah masuk seseorang di antara kamu yang pada matanya bekas zina (maksudnya telah terjadi zina mata karena pandangan bernafsu)." Tamu tersebut tidak memungkiri, karena sewaktu di perjalanan tadi ia menjumpai seorang wanita dan memandanginya dengan penuh perhatian. Ia hanya bertanya, "Apakah setelah Rosulullah saw., ada orang menerima wahyu?" Utsman menjawab, "Tidak, tetapi itulah firasat orang beriman."

4.    Keramat yang dimiliki oleh Ali r a., antara lain, bisa menyambung kembali tangan yang telah putus.

Seorang budak hitam yang disayangi Ali, suatu hari mencuri. Ketika dihadapkan kepada Ali, ia mengakui perbuatannya dan dijatuhi hukuman potong tangan sesuai dengan hukum yang berlaku. Setelah itu di tengah perjalanan pulang, Ia bertemu Salman Al-Farisi dan Ibnu Al-Kawa.

Ibnu Kawa bertanya kepadanya. "Siapa yang memotong tanganmu?" Budak tersebut menjawab. "Amirul Mukminin, menantu Rosulullah saw, suami Fatimah yang perawan." Ibnu Kawa heran. "Dia sudah memotong tanganmu, engkau masih pula memuji-mujinya." Budak hitam itu menjawab, "Betapa tidak, tanganku sudah dipotongnya dengan jalan hak, dia telah menyelamatkan aku dari api neraka."

Salman Al-Farisi yang mendengar percakapan itu melaporkannya kepada Ali, dan Ali memanggil budak hitam itu kembali. Lalu Ali meletakkan potongan tangan yang terpisah tadi di lengannya, dan menutupnya dengan sehelai sapu tangan, serta berdo’a dengan beberapa do’a. Sesaat kemudian terdengarlah suara gaib, "Angkatlah penutup tangan itu." Dan ketika sapu tangan itu diangkat, tangan si budak hitam itu menyambung kembali. (Riwayat Imam Fakhtur Rozi).

Yang dialami oleh Maryam, tujuh pemuda Al-Kahfi, dan yang dilakukan oleh keempat sahabat Rosulullah saw tersebut sungguh peristiwa yang luar biasa. Padahal mereka bukanlah nabi atau rosul, melainkan hanyalah hamba Allah SWT yang taat dan patuh kepada- Nya. Itulah yang dinamakan keramat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar