Selasa, 16 Oktober 2012

Ilmu sosialL dasar dalam AntropologiI

Bab. I  Pendahuluan
Ilmu sosial dasar adalah Ilmu pengetahuan yang menelaah masalah – masalah sosial, dengan menggunakan pengertian (fakta, konsep, serta teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu sosial seperti : sejarah, ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi dan psikologi sosial.
Sosialisasi adalah proses seumur hidup dimana suatu individu melakukan adaptasi dan pengakraban diri terhadap individu lain disuatu lingkungan. Dalam proses sosialisasi, manusia merupakan pelaku utama yang memang hakikatnya sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.
Masing – masing pribadi manusia tentunya memiliki ragam karakteristik yang berbeda satu sama lain seperti dilihat dari sisi adat, ras, budaya dll, hal tersebut dipelajari juga dalam ilmu antropologi yang membahas lebih spesifik mengenai manusia dari berbagai aspek.
Oleh Karena itu, pada makalah ini akan menjabarkan tentang ilmu sosial dasar dalam ilmu antropologi.

Bab. II  Pembahasan

II.I Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar adalah suatu pengetahuan yang menelaah masalah – masalah sosial yang timbul dan berkembang, yang diwujudkan oleh masyarakat dengan menggunakan pengertian – pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan dalam ilmu – ilmu sosial lainnya, seperti psikologi , antropologi, dll.
Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan perpaduan dari ilmu – ilmu sosial lainnya, karena masing – masing ilmu sosial memiliki disiplin dan objek – objek metode ilmiah yang berbeda – beda.
Ilmu Sosial Dasar bukan juga merupakan disiplin ilmu tersindiri, karena ilmu sosial dasar tidak mempunyai objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan suatu penelitian sebagaimana suatu disiplin ilmu seperti ilmu sosial lainnya. Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau program pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan / pengajaran.

II.II Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Pembahasan mengenai Ilmu sosial dasar berada dalam beberapa ruang lingkup, yang diantaranya :
  1. Mengenai fakta permasalahan yang terdapat dalam masyarakat
  2. Konsep dasar dari konsep – konsep sosial diperlukan untuk mempelajari setiap permasalahan sosial yang terdapat dalam masyarakat yang dibahas dalam Ilmu pengetahuan sosial.
  3. Perbedaan masalah – masalah sosial yang terjadi di masyarakat
Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi
4. Masalah hubungan warga Negara dan Negara
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat
6. Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi
8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

II.III Definisi Antropologi menurut para ahli

  • William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
  • David Hunter: anthropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
  • Koentjaraningrat: Anthropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana anthropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.
Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.

II.IV Antoropologi Sosial Budaya

Pada dasarnya Antropologi sosial merupakan perkembangan lebih lanjut dari antropologi budaya. Antropologi budaya memfokuskan kajiannya terhadap budaya umat manusia, sedangkan antropologi sosial mengkaji tentang masyarakat manusia. Berdasarkan ruang
ingkup kajian tersebut , maka dapat dikatakan bahwa antropologi sosial bersumber dari ruang lingkup yang sama, karena masyarakat dan budaya merupakan satu kesatuan sistem yang tak terpisahkan, sehingga keduanya sering disebut sebagai antropologi sosial-budaya. Selain itu, istilah antropologi budaya juga masih digunakan untuk menyebut bidang kajian dari antropologi yang tidak
mempelajari antropolohi fisik( yang secara khusus mempelajari tubuh manusia), bahkan istilah ini masih digunakan di Amerika dan Negara-negara lain, sedangkan istilah antropologi social digunakan di inggris pada awal abad ke-20 (sebelu tahun 1930) untuk membedakannya dari etnologi.
Kehadiran antropologi-sosial budaya (antropologi sosiokultural) relative masih sangat muda bila dibandingkan dengan ilmu sosial lainnya. Kehadirannya sejalan dengan kebutuhan kolonialisme sejak abad ke – 18. Pada saat itu orang-orang eropa banyak membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai penduduk yang dijajah, baik mengenai kehidupan sosialnya, maupun kehidupan budaya nya. Sejak itu antropologi berkembang atau bergerak kearah ilmu pengetahuan terapan yang sebelumnya hanya berkembang atau bergerak di kawasan kampus dan lembaga ilmu pengetahuan sebagai ilmu pengetahuan murni.. Bersamaan
dengan itu, pola-pola penelitian lapangan dengan menggunakan metode etnografi pun berkembang.
Penelitian-penelitian antropologi untuk kepentingan praktis sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1930-an, yang dipelopori oleh Raymon Firth, antropologi dari inggris. Pada masa itu Raymon Firth melakukan penelitian ekonomi pedesaan terhadap penduduk di daerah Oceania dan Malaysia. Sasarannya adalah gejala- gejala modernisasi ekonomi pedesaan seperti penanaman modal, pengarahan tenaga kerja, sistem produksi, pemasaran hasi pertanian, dan perikanan. Metode penelitian Raymon Firth ini dikenal sebagai antropologi ekonomi dan antropologi pembangunan.
Dalam perkembangan selanjutnya, antropologi sosial- budaya bergerak pula di bidang kependudukan, pendidikan , kesehatan, hukum, politik, psikologi dan lain-lain.Pengkhususan penelitian ini pada akhirnya berkembang menjadi spesialisasi dari antropologi sosial- budaya, Seperti antropologi kependudukan/demografi, antropologi pendidikan, kesehatan dan antropologi politik.

Kesimpulan
        Jadi, Dalam ilmu sosial dasar membahas mengenai permasalahan sosial yang terjadi ditengah kehidupan masyarakat sosial, sementara dalam ilmu Antropologi lebih fokus membahas tentang segala aspek dari manusia (individu yang melaksanakan, melakukan dan yang menciptakan permasalahan sosial) yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisiknya.
Antropologi budaya memfokuskan kajiannya terhadap budaya umat manusia, sedangkan antropologi sosial mengkaji tentang masyarakat manusia. Berdasarkan ruang
ingkup kajian tersebut , maka dapat dikatakan bahwa antropologi sosial bersumber dari ruang lingkup yang sama, karena masyarakat dan budaya merupakan satu kesatuan sistem yang tak terpisahkan, sehingga keduanya sering disebut sebagai antropologi sosial-budaya.

DAFTAR PUSTAKA

http://aero-7.blogspot.com/2011/10/definisi-ilmu-sosial-dasar.html
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/12/antropologi-sosial-budaya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar