TUGAS SOFTSKILL
“ILMU BUDAYA SOSIAL”
PERBEDAAN BUDAYA ANTARA NEGARA INDONESIA
DAN JERMAN
Di susun oleh :
Nama :
Yudhi Kuniawan
Npm :
19112048
Kelas :
4 KA 34
UNIVERSITAS GUNADARMA
PERBEDAAN BUDAYA
ANTARA NEGARA INDONESIA DAN JERMAN
Budaya Belajar
Sejauh pengamatan yang saya lakukan, budaya belajar di
Jerman sangat baik, salah satu indikasinya adalah walaupun hari libur (Sabtu -
Minggu), namun perpustakaan tetap buka, dan pengunjung tetap ramai, jangan
kaget jika anda susah mencari tempat duduk, untuk belajar. Semangat
kemandirian, tepat waktu, inisiatif dan kreatif merupakan semangat yang
sangat ditumbuh kembangkan di Jerman. Bagi anda yang datang ke Jerman untuk
belajar, maka jangan terlalu banyak tergantung kepada orang lain, anda harus
mandiri, mencari sendiri apa yang anda butuhkan, artinya maju tidaknya anda,
tergantung upaya yang anda lakukan, termasuk juga , jangan terlalu berharap
banyak pada profesor pembimbing anda. Berupayalah untuk tepat waktu dalam
berbagai kesempatan, karena budaya tepat waktu sudah menjadi budaya yang
melekat dalam keseharian masyarakat.
Lokasi
kampus
Universitas dan pusat penelitian di Jerman tersebar dengan merata ke semua wilayah di Jerman, dengan kualitas yang standar nasional Jerman. walaupun anda kuliah di kota kecil, bahkan bisa juga disebut kampung, namun tetap saja kualitas universitas atau pusat penelitian di kota kecil tersebut berkualitas sangat tinggi, namun bagi anda yang dari Indonesianya berasal dari kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surbaya, Medan, dll, maka jangan kaget kalau ternyata kampus yang anda tuju berada di kota kecil yang penduduknya bisa jadi sebanyak satu kecamatan di Jakarta, artinya dari awal anda siap menghadapi bahwa kota yang anda datangi adalah kota kecil. Suatu hari ada mahasiswa master dari Indonesia kuliah di kota dimana untuk mendapatkan sinyal handphone pun susah. namun sekali lagi kualitas universitasnya tetap tinggi. Namun ada juga kota-kota besar seperti Berlin, Hamburg, Frankfurt, dll. kalau kota saya tinggal kota menengah, tidak besar dan tidak pula kampung.
Universitas dan pusat penelitian di Jerman tersebar dengan merata ke semua wilayah di Jerman, dengan kualitas yang standar nasional Jerman. walaupun anda kuliah di kota kecil, bahkan bisa juga disebut kampung, namun tetap saja kualitas universitas atau pusat penelitian di kota kecil tersebut berkualitas sangat tinggi, namun bagi anda yang dari Indonesianya berasal dari kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surbaya, Medan, dll, maka jangan kaget kalau ternyata kampus yang anda tuju berada di kota kecil yang penduduknya bisa jadi sebanyak satu kecamatan di Jakarta, artinya dari awal anda siap menghadapi bahwa kota yang anda datangi adalah kota kecil. Suatu hari ada mahasiswa master dari Indonesia kuliah di kota dimana untuk mendapatkan sinyal handphone pun susah. namun sekali lagi kualitas universitasnya tetap tinggi. Namun ada juga kota-kota besar seperti Berlin, Hamburg, Frankfurt, dll. kalau kota saya tinggal kota menengah, tidak besar dan tidak pula kampung.
Transportasi
Untuk transportasi, salah satu andalan di Jerman adalah kereta api, semua jadwal dan harga kereta api antar kota, bisa anda lihat di www.bahn.de , di web ini, anda bisa mendapatkan semua informasi jadwal dan harga tiket kereta antar kota ke seluruh Jerman, bahkan ke eropa. Bagi anda mahasiswa cukup banyak paket discount (anggebot), yang diberikan pengelola kereta api bagi anda, tinggal kesigapan anda mencari dan berselancar di web kereta api Jerman. Kemudian juga penting untuk diperhatikan, jadwal kereta api di Jerman, hampir seluruhnya tepat waktu, artinya jika anda terlambat beberapa detik saja, anda bisa di tinggalkan, tidak ada istilah toleransi.
Untuk transportasi, salah satu andalan di Jerman adalah kereta api, semua jadwal dan harga kereta api antar kota, bisa anda lihat di www.bahn.de , di web ini, anda bisa mendapatkan semua informasi jadwal dan harga tiket kereta antar kota ke seluruh Jerman, bahkan ke eropa. Bagi anda mahasiswa cukup banyak paket discount (anggebot), yang diberikan pengelola kereta api bagi anda, tinggal kesigapan anda mencari dan berselancar di web kereta api Jerman. Kemudian juga penting untuk diperhatikan, jadwal kereta api di Jerman, hampir seluruhnya tepat waktu, artinya jika anda terlambat beberapa detik saja, anda bisa di tinggalkan, tidak ada istilah toleransi.
Masjid
dan Jadwal Sholat.
Jangan anda kaget jika, tidak menemukan bangunan masjid seperti layaknya di Indonesia, karena sebagian besar masjid di Jerman adalah bagian dari bangunan yang ada ruang luas yang dijadikan masjid, jadi dari luar tidak kelihatan seperti masjid, namun jika anda masuk ke dalam, anda akan mendapatkan masjid, yang karpetnya bagus, dan bersih. Cuma ada beberapa buah masjid saja di jerman, yang dari luarnya kelihat memang berbentuk masjid, seperti di Darmstat. Untuk jadwal sholat jauh berbeda dengan di Indonesia, awal saya sampai di Jerman, waktu itu musim dingin, pukul 04.30 CET, saya sudah sholat shubuh, padahal ternyata pada musim dingin sholat shubuh baru masuk pukul 06.00 lebih, dan ini terus berubah sesuai musim, untuk itu anda bisa melihat jadwal sholat di www.islamicfinder.org, tinggal anda lihat kota dimana anda berada. kemudian juga unik adalah, kalau anda sholat shubuh di masjid, sebagian besar masjid komunitas Turki (setahu saya masjid yg paling banyak di Jerman, adalah masjid komunitas Turki) baru melaksanakan sholat shubuh 30 menit sebelum fajar. dengan demikian walaupun waktu sholat shubuh misalnya sudah masuk pukul 04.00 CET, dan waktu Fajar 05.49 CET, maka sholat shubuh berjama'ah baru dimulai pukul 05.15 CET. Beberapa kali orang Indonesia yang baru sampai di Jerman, sholat shubuh di masjid komunitas Turki, bingung dengan kondisi ini, namun begitulah budaya mereka.
Minimarket/Supermarket
Kalau anda punya kebiasaan pada hari minggu mau jalan-jalan ke mall dan belanja, maka selama anda di Jerman, anda harus merubah kebiasaan tersebut, karena hampir semua mall dan pusat perbelanjaan pada hari minggu libur, kecuali di central station (haupbahnhoft), itupun tidak semua central station ada minimarketnya, namun di beberapa kota besar, biasanya ada minimarket dan beberapa toko di central station yang buka, nah kalau ada keperluan mendesak, anda bisa datang ke central station nya untuk belanja kebutuhan pokok.
Jangan anda kaget jika, tidak menemukan bangunan masjid seperti layaknya di Indonesia, karena sebagian besar masjid di Jerman adalah bagian dari bangunan yang ada ruang luas yang dijadikan masjid, jadi dari luar tidak kelihatan seperti masjid, namun jika anda masuk ke dalam, anda akan mendapatkan masjid, yang karpetnya bagus, dan bersih. Cuma ada beberapa buah masjid saja di jerman, yang dari luarnya kelihat memang berbentuk masjid, seperti di Darmstat. Untuk jadwal sholat jauh berbeda dengan di Indonesia, awal saya sampai di Jerman, waktu itu musim dingin, pukul 04.30 CET, saya sudah sholat shubuh, padahal ternyata pada musim dingin sholat shubuh baru masuk pukul 06.00 lebih, dan ini terus berubah sesuai musim, untuk itu anda bisa melihat jadwal sholat di www.islamicfinder.org, tinggal anda lihat kota dimana anda berada. kemudian juga unik adalah, kalau anda sholat shubuh di masjid, sebagian besar masjid komunitas Turki (setahu saya masjid yg paling banyak di Jerman, adalah masjid komunitas Turki) baru melaksanakan sholat shubuh 30 menit sebelum fajar. dengan demikian walaupun waktu sholat shubuh misalnya sudah masuk pukul 04.00 CET, dan waktu Fajar 05.49 CET, maka sholat shubuh berjama'ah baru dimulai pukul 05.15 CET. Beberapa kali orang Indonesia yang baru sampai di Jerman, sholat shubuh di masjid komunitas Turki, bingung dengan kondisi ini, namun begitulah budaya mereka.
Minimarket/Supermarket
Kalau anda punya kebiasaan pada hari minggu mau jalan-jalan ke mall dan belanja, maka selama anda di Jerman, anda harus merubah kebiasaan tersebut, karena hampir semua mall dan pusat perbelanjaan pada hari minggu libur, kecuali di central station (haupbahnhoft), itupun tidak semua central station ada minimarketnya, namun di beberapa kota besar, biasanya ada minimarket dan beberapa toko di central station yang buka, nah kalau ada keperluan mendesak, anda bisa datang ke central station nya untuk belanja kebutuhan pokok.
Pfand
Kalau anda membeli air mineral dan
minuman lainnya, jangan serta merta membuang botolnya, karena sebagian besar
minuman dikemas dengan botol untuk di daur ulang, dan ketika anda membelinya
harga jual sudah termasuk harga untuk proses daur ulang. Agar anda mudah
mengenali apakah minuman yang anda beli bisa dikembalikan ke toko/mesin, maka
anda tinggal mengamati botol anda, apakah ada tanda pfandnya atau tidak, jika
ada tanda seperti digambar, maka itu berarti anda bisa menukarkannya kembali ke
toko atau ke mesin (seperti mesin ATM) disetiap tempat yang telah disediakan,
biasanya di minimarket seperti Penny, Rosman, Netto, dll. Setiap botol yang
anda tukarkan anda mendapatkan pengembalian uang sebesar 0,25 euro. jadi
lumayan kan bisa digunakan untuk beli air mineral kembali.
Tetangga
Pada prinsipnya orang Jerman cukup ramah, namun tetap berhati-hatilah dengan tetangga anda, karena bisa jadi kalau anda terlalu brisik, maka pintu anda diketuk dan disuruh diam, atau pernah juga ada cerita, orang Indonesia yang dilaporkan polisi oleh tetangganya karena di anggap terlalu brisik, atau anaknya terlalu ribut. Untuk anda yang membawa keluarga dan punya anak-anak kecil selama di Jerman, sangat disarankan berhati-hati memilih rumah tempat tinggal, salah satu yang harus diperhatikan adalah siapa tetangga anda, apakah akan terganggu atau tidak dengan suara anak-anak anda. saya menyarankan untuk mencari rumah dimana tetangga anda juga mempunyai keluarga dan anak-anak, syukur-syukur tetangga anda juga berasal dari luar Jerman. kondisi ini relatif lebih aman bagi kenyamanan keluarga anda.
Tetangga
Pada prinsipnya orang Jerman cukup ramah, namun tetap berhati-hatilah dengan tetangga anda, karena bisa jadi kalau anda terlalu brisik, maka pintu anda diketuk dan disuruh diam, atau pernah juga ada cerita, orang Indonesia yang dilaporkan polisi oleh tetangganya karena di anggap terlalu brisik, atau anaknya terlalu ribut. Untuk anda yang membawa keluarga dan punya anak-anak kecil selama di Jerman, sangat disarankan berhati-hati memilih rumah tempat tinggal, salah satu yang harus diperhatikan adalah siapa tetangga anda, apakah akan terganggu atau tidak dengan suara anak-anak anda. saya menyarankan untuk mencari rumah dimana tetangga anda juga mempunyai keluarga dan anak-anak, syukur-syukur tetangga anda juga berasal dari luar Jerman. kondisi ini relatif lebih aman bagi kenyamanan keluarga anda.
Toilet
Toilet di Jerman adalah Toliet kering dan tentunya bersih, namun biasanya tidak tersedia alat untuk "cebok". Bagi anda yang belum terbiasa, ini agak menyulitkan, yang tersedia dan banyak adalah tisu. pada awalnya mungkin merepotkan, namun seiring dengan waktu, anda harus mampu menyesuaikan diri, kalau di rumah anda sendiri, maka anda bisa membeli tambahan alat untuk cebok, kalau di masjid-masjid biasanya ada air dan alat yg bisa digunakan untuk bersuci. Sementara ini, beberapa catatan ringan, tentang beberapa budaya yang menurut saya berbeda dengan Indonesia, semoga memberikan informasi awal bagi siapa saja yang akan dan baru datang di Jerman.
Toilet di Jerman adalah Toliet kering dan tentunya bersih, namun biasanya tidak tersedia alat untuk "cebok". Bagi anda yang belum terbiasa, ini agak menyulitkan, yang tersedia dan banyak adalah tisu. pada awalnya mungkin merepotkan, namun seiring dengan waktu, anda harus mampu menyesuaikan diri, kalau di rumah anda sendiri, maka anda bisa membeli tambahan alat untuk cebok, kalau di masjid-masjid biasanya ada air dan alat yg bisa digunakan untuk bersuci. Sementara ini, beberapa catatan ringan, tentang beberapa budaya yang menurut saya berbeda dengan Indonesia, semoga memberikan informasi awal bagi siapa saja yang akan dan baru datang di Jerman.
Perbedaan Pandangan etika, moral antara Indonesia dan jerman
Di Jerman sekarang ini
sedang merisaukan jumlah penduduknya yang tiap tahun makin mengurang.Berusaha
menarik orang asing yang mempunyai keahlian untuk bekerja dan tinggal disana.
Kanzlerin Merkel, Mentri Tenaga Kerja Van d.Leyen, Mentri Perekonomian Bruderle
mengatakan perekonomian Jerman yang sekarang kembali tinggi akan menurun lagi,
kalau tidak ada tambahan ahli ahli orang asing. Tambahan
problem Jerman adalah kelahiran manusia yang makin sedikit dan umur manusia di
Jerman yang makin lama , artinya uang pemasukan untuk pensiunan dan untuk
tanggungan kesehatan makin kurang, sedangkan pengeluaran makin banyak.
Dalam berita terahir
pemerintah Jerman akan memberi kemudahan untuk orang asing yang bersedia
bekerja dan tinggal di Jerman. Saratnya bisa berbahasa Jerman, punya satu
keahlian dan bisa menerima adat kebudayaan Jerman. Tapi mungkin bagi orang
Indonesia ragu untuk bekerja dan tinggal disana, karena Etika dan
Kemoralan Jerman tidak bisa dimengerti.
Dengan tulisan ini
semoga bisa ada pengertian dari kedua pihak,ada toleransi antar kedua bangsa
,bisa memamfaatkan kebutuhan kedua bangsa. Moral adalah subyek dari
beberapa penelitian. Etika adalah disiplin filsafat,berasal dari bahasa Yunani
ethos yang berarti adat kebiasaan,satu cara pembahasan ciri sikap perilaku,
nilai hidup , kebajikan, validitas klaim, penuntutan hidup, argumen, dll
dipelajari , dinilai dan ditentukan menjadi satu aturan yang
berlaku. Dalam menentukan satu etika ada sarat
saratnya. Penilaian mana yang dinamakan etika baik
atau buruk tergantung dari tempat kediaman masarakat ,
kebudayaan , agama dan tradisi.Jadi etika ini di
dunia berbeda beda. Umpamanya etika Jerman tidak sama denga etika Indonesia karena dua negara
yang berlainan adat istiadat, kebudayaannya, berlainan Agamanya dan juga
berlainan iklimnya.
Moral dari bahasa
latin Moralitas yang berarti adat kebiasaan.
Adat kebiasaan yang bernilai baik. Moral secara eklisip adalah hal
hal yang berhubungan dengan kesosialan individu. Penilaian terhadap
moral tergantung dari adat kebudayaan, tradisi , Agama masyarakat setempat .
Jadi Moral adalah hasil produksi dari Kebudayaan,Tradisi dan Agama.
Moralitas dalam konteks
unit sosial atau organisasi merupakan salah satu objek
dari Kesosialan.
Prof.Dr.Ayala Francisco
berpendapat dalam mengartikan penilaian Etik dan Moral juga tergantung dari
pendidikan ( Intelektuel ) manusia. Terachir Luhman mengatakan bahwa
penilaian, pendangan Moral dan Etik juga tergantung dengan perkembangan satu
bangsa.
Kadang dalam penggunaan
sehari hari kata moral dipergunkan juga umpamanya sebagai unjukan motivasi
orang ( moral cara kerja, moral pasukan dsb ). Disini ada istilah yang
dikatakan bermoral dan tidak bermoral.
Kami tidak membahas
tentang etika dan moral ini secara mendalam , tidak membicarakan tentang
teori etika , tetapi ingin bicara tentang pandangan atau penilaian arti
moral, etika di Indonesia dan di
Jerman yang berbeda.
Saya tidak menilai etika , moral mana yang baik di
Jerman atau di Indonesia , karena keduanya disesuaikan dengan kehidupan,
kebudayaan masing masing. Dengan
contoh contoh dibawah ini bisa melihat perbedaannya .
1.
Wanita dan laki laki bercinta didepan umum atau wanita
dan laki laki hidup bersama tanpa kawin di Indonesia
dipandang tidak bermoral , etika yang jelek , di Jerman dipandang normal ,
tidak melangar etika .
2. Satu
pekerja ( tukang tembok,sarjana mesin, atau dokter, atau pekerja
lain mengerjakan pekerjaannya asal sajah , tidak teliti, tidak
memperhatikan jam kerja , malas di Jerman dipandang hal yang tidak ber moral ,
etika hidup yang jelek di Indonesia hal ini dimaklumi, tidak melanggar etika.
3. Minuman yang
mengandung alkohol seperti minuman anggur ( wine ), bir, Champagne, Sekt,Rum,
Korn, whisky, Brandy, Cognag , Grafa , Aquavit dsb, termasuk satu kultur yang
sudah ratusan tahun ( mungkin ini sesuai dengan iklimnya). Umpamanya
minum wine ada aturannya , wine apa yang harus diminum,kapan minum wine, caranya
minum wine dan Juga ada penyesuaian gelasnya.Jadi minum minuman yang
mengandung alkohol yang berkultur tidak dianggap tak bermoral, kecuali mabok
mabokan.
Di Indonesia karena
berdasarkan agama minuman apapun yang mengandung alkohol
dianggap tidak beretika dan tidak bermoral. Apalagi sampai mabok.
4. Seorang
pengendara mobil tidak memperhatikan aturan lalu lintas, tidak menghormati
orang yang jalan kaki , nyerobot nyerobot di Jerman di pandang tak bermoral di
Indonesia tidak dinilai dengan kemoralan manusia.
5. Tidak
memperhatikan kebersihan rumah, tempat umum,tempat jalan kaki dimuka rumah ,
membuang kotoran, sampah semaunya di Jerman dianggap tidak bermoral di
Indonesia dianggap tidak ada hubungannya dengan moral..
6. Beristri
lebih dari satu ( Poygami ) di Jerman satu hal yang tak bermoral dan satu etika
yang jelek, di Indonesia dianggap biasa.
7.
Tidak bakti dan tidak menurut kata orang tua di
Indonesia adalah satu hal yang tak bermoral dan etika yang jelek, di
Jerman bakti dan selalu menurut orang tua bukan hal yang harus atau kata bakti
kepada orang tua di Jerman tidak ada.
8. Tidak
memperhatikan kewajiban sebagai warga negara umpamanya
tidak bayar pajak atau menipu pajak ini di Jerman dipandang tidak bermoral , menjalankan
etika yang tidak baik, di Indonesia di kecam tetapi tidak ada hubungannya
dengan moral manusia.
9. Tidak
bersembahyang, tidak puasa dalam bulan Ramadan ,tidak melakukan zakat
di Indonesia dipandang orang yang tak bermoral , di Jerman tidak menjadi
persalahan kalau tidak sembahyang. Zakat tidak ada karena
mereka pandang setiap warga membayar pajak yang cukup besar ( 23 sampai 43 %
dari bruto pendapatan ) dan dari hasil pemungutan pajak ini diberikan untuk
bantuan negara negara yang sedang berkembang atau yang dalam kesusahan.Juga ada
yang namanya pajak gereja yaitu 3 % dari pendapatan bruto tiap bulan.
Kesimpulan yang diambil
dari beberapa contoh penilaian Moral dan Etika dari dua bangsa. Dari contoh ini
terbukti bawa penilaian moral dan etika tergantung dari faktor faktor yang
diatas diuraikan yaitu adat istiadat ,kebudayaan , agama masarakat setempat .
Kelihatannya di Indonesia lebih mendasarkan keagamaan dan di Jerman lebih
dikemukakan faktor Kebudayaan
kita tidak bisa menilai bahwa etika di Jerman
itu rendah dan di Indonesia tinggi atau kebalikannya.Atau orang
Jerman bermoral tinggi dan Indonesia rendah atau kebalikannya,
karena etika dan penilaian moral di Indonesia dan di Jerman
berlainan.
PERBEDAAN
ETOS KERJA ANTARA JERMAN DAN INDONESIA
A.Latar Belakang
Saat ini bila kita
bandingkan antara pemerintah Indonesia dengan Jerman,khususnya dalam bidang
ekonomi tentu sangatlah berbeda.Kita sering bertanya-tanya dalam hati mengapa
hal itu terjadi?Apakah karena orang Jerman lebih besar dari orang Indonesia
sehingga otaknya juga lebih besar dibandingkan dengan otak kita?
Keberhasilan dari
sebuah negara tidak hanya berpengaruh pada apakah negara tersebut adalah negara
yang kaya akan kekayaan alam,sehingga dengan menjual segala kepunyaan tersebut
dapat menjadi kaya.Keberhasilan suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh etos
kerja yang dimiliki oleh bangsa tersebut.Etos kerja merupakan salah satu kunci
sukses sekaligus fondasi untuk mencapai suatu keberhasilan.Dengan tingginya
etos kerja suatu bangsa merupakan salah satu akar yang membawa suatu negara
pada kualitas yang lebih baik terutama
pada bidang ekonomi,sehingga pada level yang lebih luas menjadikan suatu negara
lebih maju.
Sebagai pelajar
bahasa asing,khususnya bahasa Jerman,tidak cukup jika kita hanya mempelajari
bahasanya saja tanpa mengatahui asal-usul dan bagaimana model budaya di Jerman. Dalam pembicaraanya pada
konferensi kerjasama Indonesischer German isten verband/AGI dengan Program
Studi Bahasa Jerman Universitas Negeri Yogyakarta yang bertempat di Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY),Dr. Setiawati Darmojuwono, M.A, ketua Assosiasi
Germanistik Indonesia (AGI) mengatakan berkomunikasi dengan orang asing
seharusnya mempunyai kemampuan komunikasi antarbudaya agar tujuan komunikasi
dapat tercapai dan efektif. Kemampuan ini juga diharapkan dapat mencegah
konflik karena kesalahpahaman budaya.
Pada mata kuliah
Kontrastive Kulturkunde kita mendapatkan ilmu bagaimana perbedaan bangsa Jerman
dengan Indonesia baik dari segi ekonomi,politik,budaya,pendidikan,dan lain
sebagainya,karena hal itu sangat berpengaruh pada profesionalitas jika kita
sudah menjadi seorang guru bahasa Jerman.Selain itu kita juga dapat belajar
dari cara kerja orang jerman,bagaimana mereka pada saat bekerja bila
dibandingkan dengan orang Indonesia.Hal ini juga mudah-mudahan dapat
berpengaruh pada kualitas ekonomi Indonesia jika baangsa ini tidak malu dan mau
mencontohi etos kerja orang Jerman.
Tentunya saya juga
berharap bahwa kita kaum muda dan generasi penerus bangsa untuk mulai dari
sekarang menerapakan etos kerja yang tinggi yang mengedepankan pentingnya
disiplin dalam bekerja.
A.Pengertian Etos Kerja
Secara etimologis
berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter,watak,kesusilaan,adat
istiadat,kebiasaan.Etos ini dipengaruhi oleh berbagai faktor,seperti fakor
budaya,faktor iklim,bahkan faktor agama.Menurut Jansen Sinamao, etos adalah
kunci dan fondasi keberhasilan suatu masyarakat atau bangsa.Etos juga merupakan
salah satu syarat bagi upaya peningkatan kualitas tenaga kerja atau SDM,baik
pada level individual,organisasional,maupun sosial.Jadi etos yang dimaksudkan
disini merupakan suatu sikap,pandangan atau nilai yang mendasari prinsip kerja
suatu komunitas,masyarakat atau bangsa.
Kerja adalah usaha
komesial yang menjadi suatu keharusan demi hidup,atau sesuatu yang imperatif
dari diri,maupun sesuatu yang terkait pada identitas diri yang telak bersifat
sakral(Taufik Abdullah,1986).
Berdasarkan uraian
diatas maka dapat disimpulkan bahwa etos kerja adalah suatu perinsip,sikap atau
pandangan hidup sekelompok orang atau masyarakat terhadap sebuah pekerjaan yang
dihadapinya.
B.Bagaimana etos kerja bangsa Jerman
Jerman sangat mengutamakan peraturan dan disiplin, dan dalam
hal pekerjaan mereka melakukan dengan sangat serius. Di mata beberapa orang,
dalam banyak kasus, orang Jerman kaku, tidak fleksibel, dan bahkan sedikit
tidak manusiawi. Jerman sangat mengutamakan peraturan tentang kebersihan dan
kerapian. Di Jerman, baik taman, jalan-jalan, atau teater atau tempat-tempat
umum lainnya, dan di mana-mana terlihat rapi. Jerman juga menekankan peraturan
untuk memakai pakaian pada tempatnya. Saat bekerja memakai pakaian kerja, saat
di rumah meskipun anda bisa berpakaian santai, tapi selama ketika ada tamu
datang, atau pergi keluar, anda harus berpakaian rapi. Di teater, para wanita
mengenakan rok panjang, atau setidaknya mengenakan pakaian gelap.
Berdasarkan survei yang dilakukan majalah Spiegel terhadap 1.000 responden bulan
Maret 2005 menunjukkan bahwa nilai ”kesadaran nasional” (national consciousness) merupakan nilai yang paling rendah (26-31
persen) di antara nilai-nilai lainnya yang dianggap penting dalam kehidupan
rakyat Jerman.Nilai yang tertinggi peringkatnya adalah kejujuran dan integritas
(81-83 persen).Dari survei ini dapat dilihat bahwa orang Jerman sangat
memprioritaskan kejujuran dan integritas dalam melakukan sesuatu.Adapun hal-hal
yang perlu kita pelajari dari kebiasaan atau etos kerja orang Jerman adalah sebagai
berikut:
1.Menghargai waktu
Jerman
sangat menghargai waktu, jika ada janji, tidak akan berubah waktu dengan mudah.
Orang Jerman jika diundang ke rumah orang lain atau pergi keluar untuk
mengunjungi teman, akan tiba dengan tepat waktu , tidak membuang-buang waktu
dengan datang lebih awal ataupun terlambat.Di Jerman jika tidak ada acara khusus,
mereka harus menghargai tetangga sekitar dengan tidak diperbolehkan menbuat
kebisingandari pukul 20:00-08:00 hari berikutnya. Jika ada acara khusus, harus
minta izin di awal ke tetangga-tetangga. Jika tidak, akan menuai protes dari
tetangga dan bahkan akan dilaporkan ke polisi.
2.Tulus dan fokus pada etiket
Berurusan dengan orang Jerman
tidaklah memiliki banyak kesulitan. Dalam kebanyakan kasus, yang bisa mereka
lakukan, mereka akan segera memberitahu Anda “bisa melakukannya.” Dimana mereka
tidak dapat dilakukan, mereka jelas akan memberitahu Anda “Tidak”, atau
memberi jawaban yang jelas. Tentu saja, tingkat hubungan pribadi
tidak akan pengaruh pada hubungan pekerjaan.Mirip dengan kebanyakan negara
Barat, Jerman lebih memperhatikan etiket. Mereka bertemu, selalu menyapa
“Hello.” .Bertemu dengan teman mereka akan berjabat tangan dulu. Jika teman
lama mereka akan saling memeluk. Pada acara formal mereka juga akan mencium
tangan wanita sebagai rasa hormat.
Memberi hadiah adalah sangat
dihargai di Jerman. Ketika diundang ke rumah orang lain, biasanya datang dengan
hadiah. Kebanyakan orang dengan karangan bunga, beberapa tamu laki-laki dengan
botol anggur, ada juga yang membawakan buku atau album. Dalam menyambut para
tamu (seperti stasiun, bandara dan tempat-tempat lain) untuk mengunjungi
pasien, banyak juga mengirimkan bunga. Biasanya mereka langsung membuka hadiah
di depan pemberi dan mengucapkan terimakasih.Di Jerman dan negara-negara Barat
lain, perempuan adalah prioritas. Seperti saat antrian mereka akan mendahulukan
perempuan. Dalam berbicara dengan rekan kerja, orang Jerman sangat berhati-hati untuk menghormati satu
sama lain. Jangan tanya urusan pribadi orang lain (seperti usia wanita).
Adapun etos kerja orang Jerman menurut
Max Weber dalam bukunya yang berjudul “The
spirit of Capitalism” adalah :
1.Bertindak
rasional
2.Berdisiplin
tinggi
3.Bekerja
keras
4.Berorientasi
sukses material
5.Tidak
mengumbar kesenangan
6.Hemat
dan bersahaja
7.Menabung
dan berinvestasi
C.Etos
kerja orang Indonesia
Setelah melihat etos kerja orang Jerman,pertanyaanya
kemudian adalah seperti apa etos kerja bangsa Indonesia ini? Apakah etos kerja kita menjadi penyebab dari
rapuh dan rendahnya kinerja sistem sosial,ekonomi dan kultural, yang lantas
berimplikasi pada kualitas kehidupan? Ataukah etos kerja yang kita miliki
sekarang ini merupakan bagian dari politik republik tercinta? Dalam buku "Manusia Indonesia" karya
Mochtar Lubis yang diterbitkan sekitar seperempat abad yang lalu, diungkapkan
adanya karakteristik etos kerja tertentu yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Beberapa di antara ciri-ciri itu adalah: munafik; tidak bertanggung jawab;
feodal; percaya pada takhyul; dan lemah wataknya. Beliau tidak sendirian. Sejumlah
pemikir/budayawan lain menyatakan hal-hal serupa. Misalnya, ada yang menyebut
bahwa bangsa Indonesia memiliki ‘budaya loyo,’ ‘budaya instan,’ dan banyak
lagi.
Hasil pengamatan para pemikir/cendekia tersebut tentu ada
kebenarannya. Tetapi tentunya (dan mudah-mudahan) bukan maksud mereka untuk
membuat final judgement terhadap bangsa kita. Pernyataan-pernyataan mereka perlu kita
sikapi sebagai suatu teguran dan peringatan yang serius. Jika ciri-ciri etos
kerja sebagaimana diungkapkan Dalam “Manusia
Indonesia” kita sosialisaikan, tumbuhkembangkan dan pelihara, maka berarti
kita bergerak mundur beberapa abad ke belakang.
Tanpa bermaksud
terlarut dalam kejayaan masa lalu, sejarah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia
memiliki prestasi yang patut dihargai dalam perjalanannya. Tegaknya Candi
Borobudur dan puluhan yang lainnya hanya mungkin terjadi dengan dukungan etos
Kerja yang bercirikan disiplin, kooperatif, loyal, terampil rasional (sampai
batas tertentu),kerja keras, dan lain-lain. Berkembang luasnya pengaruh
kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit, Samudra Pasai, Mataram, Demak,
dengan berbagai perangkat dan Infrastruktur teknologis maupun sosial dalam
pengelolaan kenegaraannya, juga mempersyaratkan adanya suatu etos kerja
tertentu yang patut dihargai. Selain ini, pesantren-pesantren yang sampai kini
masih bertahan dan berkembang, memiliki akar pertumbuhan pada beberapa abad
yang lalu, yang menunjukkan bahwa tradisi belajar mengajar telah menjadi bagian kehidupan masyarakat Tanah Air
jauh sebelum bangsa belanda mengunjungi kita. kita juga mengenal slogan-slogan
yang setidaknya dulu pernah menjadi perminan suatu etos kehidupan, seperti:
Bhinneka Tunggal Ika; Ing Ngarso Sung Tulodo, ing Madyo Mbangung Karso, Tut
Wuri Handayani; Menang Tan Ngasorake; Niteni, iroake, Nambahake. Ini
mencerminkan etos kerja dalam konteks kehidupan sosial yang penting dalam
membangun persatuan, leadership, dan bahkan untuk berinovasi. Masih banyak lagi
slogan-slogan yang berlaku dan terkenal di berbagai daerah-daerah di Tanah air
Jansen Sinamo menyajikan 8 Etos Kerja Professional putra-putri
Indonesia dengan
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kerja adalah Rahmat
2. Kerja adalah Amanah
3. Kerja adalah Panggilan
4. Kerja adalah Aktualisasi
5. Kerja adalah Ibadah
6. Kerja adalah Seni
7. Kerja adalah Kehormatan
8. Kerja adalah Pelayanan
D.Hubungan
antara etos kerja dengan pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing
Ketika dunia kita menjadi lebih kompleks dan plural secara
budaya, topik tentang komunikasi antar budaya menjadi semakin penting.
Kemampuan komunikasi antar budaya mempengaruhi kemampuan kita untuk berfungsi
dengan baik tidak hanya di tempat kerja dan sekolah, namun juga di rumah,
bersama keluarga, dan pada saat kita bermain. Seiring dengan meningkatnya
kebutuhan untuk melakukan komunikasi antar budaya, kita tampaknya juga harus
memperbaiki kemampuan komunikasi kita sendiri.
Sebagai mahasiswa yang mempelajari bahasa Jerman khususnya
pendidikan tentu sudah seharusnya kita harus mempelajari budaya Jerman.Kata
budaya memang memiliki defenisi yang sangat luas apabila dijadikan judul dalam
menyusun makalah ini.Oleh karena itu saya mengambil salah satu aspek dari
budaya itu sendiri,yakni “etos kerja”.
Berbicara mengenai etos kerja tidak terlepas dari seorang
manusia sebagai makhluk sosial yang setiap hari selalu berhubungan dan
berkomunikasi dengan orang lain.Begitu pula dengan kita yang nantinya akan
menjadi seorang guru,selain bisa mengajari peserta didik dengan baik kita juga
memberikan teladan yang baik kepada anak didik dengan memperlihatkan etos kerja
kita yang baik,seperti datang tepat waktu,serius dalam bekerja ,dan lain
sebagainya sehingga bisa ditiru oleh mereka dan diterapakan di masyarakat.Dari
situ mereka juga menerapakan hal tersebut dilingkungan mereka berada ,seperti
di tempat kerja,dan lain sebagainya.Berawal dari sini kita telah mencoba salah
satu langkah untuk memperbaharui kualitas ekonomi negara kita.Bukan hal yang
tidak mungkin dan mustahil jika seluruh guru di Indonesia melakukan hal
demikian,saya yakin 15-20 tahun yang akan datang negara kita akan menjadi salah
satu negara yang disegani di dunia khususnya di bidang ekonomi.Karena kalau
diperhatikan bahwa kualitas kerja guru di Indonesia masih sangat rendah.
Selain di bidang pendidikan,jika kita bekerja pada sebuah
perusahaan apalagi perusahaan asing,etos kerja sangat diperhatikan oleh
perusahaan tersebut.Orang barat sangat memprioritaskan antara lain : bertindak
rasional dalam bekerja,berdisiplin tinggi,dan orang yang suka bekerja
keras.Jika kita menerapkan etos kerja orang indonesia (bukanya
meremehkan,tetapi memang kenyataanya) kita tidak akan diterima pada perusahaan
mereka.Pentingnya mempelajari budaya orang lain dalam hal bekerja disini adalah
bagaimana kita memahami budaya bangsa lain,serta mencoba untuk masuk budaya
mereka yang baik dan yang jeleknya jangan ditiru, dengan sendirinya hubungan
kita akan baik dengan mereka dan memberikan dampak yang positif bagi kita juga.
Dari pembahasan diatas,maka disumpulkan bahwa etos kerja
mempunyai peran yang sangat penting dalam kemajuan sebuah negara.Dengan
tingginya etos kera suatu bangsa merupakan salah satu akar yang akan membawa
suatu negara pada kualitas yang lebih baik terutama pada bidang
ekonomi,sehingga pada level yang lebih luas menadikan suatu negara menjadi
lebih maju.
Selain sangat berperan penting pada kemajuan sebuah
negara,etos kerja juga beperan penting bagi para kaum muda khususnya para
mahasiswa,karena jika kaum muda mulai dini menerapkan sistem kerja yang baik
maka akan berdamapak pada kualitas keperibadian mereka dan akan berdampak
positif juga bagi bangsa dan negara.
Sebagai pembelajar bahasa basing khususnya bahasa
Jerman,selain mempelajari bahasanya kita juga harus mempelajari budaya
Jerman.Budaya yang baik seperti etos kerja mereka yang tinggi kita pelajari,dan
yang buruknya seperti kehidupan bebas,tidak sopan santun,dan lain-lain yang
menurut kita kurang baik tidak perlu dipelajari.
Apakah sewaktu Anda baru tinggal di Jerman sudah bisa berbahasa Jerman? Saya berencana mengambil S2 di negara lain namun masih ragu karena kendala bahasa. Lalu apakah orang Jerman mudah menerima orang asing/luar?
BalasHapusHallo terima kasih info tentang Jerman nya. Sangat informativ
BalasHapusChreck juga blogku ya,, juga tentang budaya Jerman dan cara2 kuliah di jerman dengan gratis. :)
www.denkspa.blogspot.de
Danke